Today a Reader, Tomorrow a Leader

11 Des 2016

PERENCANAAN TULISAN ILMIAH



A.     Macam – macam Tulisan Ilmiah

Macam – macam tulisan memengaruhi sistematika dan pemakaian bahasanya. Pada umumnya, tulisan dikelompokkan atas tulisan ilmiah (non-fiksi) dan non-ilmiah (fiksi). Dalam kaitan dengan teknik penyajian, tulisan ilmiah dibedakan atas tulisan ilmiah, tulisan ilmiah populer, dan tulisan populer.

Tulisan non-ilmiah (fiksi) cenderung menggunakan bahasa non baku. Hal itu terjadi karena tulisan jenis ini memerlukan “kebebasan” dalam penuangan ide dan banyak digunakan bahasa dialog. Sementara itu, tulisan populer dan ilmiah populer cenderung menggunakan bahasa semi-ilmiah. Hal itu dilakukan karena cenderung menggunakan bahasa semi-ilmiah karena jenis tulisan ini lebih mementingkan kekomunikatifan yang berkaitan dengan kebiasaan penggunaan bahasa sehari-hari di masyarakat.

B.     Langkah Penyusunan Tulisan Ilmiah
Ada tiga tahapan yang mesti dilalui dalam penyusunan tulisan ilmiah, yaitu tahapan persiapan (tahapan pra penulisan), tahapan penulisan, dan tahapan penyuntingan (revisi).

Tahapan persiapan adalah penentuan topik, pembatasan topik (perumusan masalah), penentuan judul, penentuan tujuan, penentuan bahan, dan pembuatan kerangka karangan. Tahapan ini pada prinsipnya merupakan tahapan penentuan topik yang dipilih dan akan membatasi serta mengarahkan tulisan yang akan dibuat.

Penentuan topik merupakan pemilihan pokok persoalan sebuah tulisan, dimana topik tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber. Dalam pemilihan topik tersebut, kita perlu memerhatikan manfaatnya, cukup menarik, dikenal dengan baik, bahannya dapat diperoleh, dan tidak terlalu luas atau sempit.

Setelah topik ditentukan dengan pembatasannya, dilanjutkan dengan perumusan judul karangan. Dalam perumusan ini, perlu diperhatikan kesesuaian dengan topik, sebaiknya dinyatakan dalam frasa, sesingkat mungkin, dan sejelas mungkin. Selanjutnya, judul itu dilengkapi dengan tujuan penulisan dan bahan. Maka perlu dibuatkan kerangka karangan yang berisi rencana kerja atau ketentuan pokok tentang rincian suatu topik.

Dalam pembahasan, kerangka karangan digunakan sebagai pedoman kerja. Hal pertama yang harus dilakukan adalah pengumpulan yang bisa didapatkan dari koran, majalah, ataupun terjun langsung ke lapangan. Data di lapangan dapat dikumpulkan melalui pengamatan (observasi), wawancara (interview), atau percobaan (eksperimen).

Berikutnya adalah penyeleksian dan pengorganisasian data, dimana data tersebut harus diolah dan dianalisis sesuai dengan keperluan. Selanjutnya, sudah dapat dilakukan pengonsepan karangan ilmiah sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah ditetapkan.

Sebelum dilakukan pengetikan final, perlu dilakukan penyuntingan terlebih dahulu untuk mencegah adanya bagian yang tumpang tindih atau penjelasan yang berulang – ulang. Dalam kegiatan ini juga dilakukan penyuntingan bahasa yang digunakan.


Secara umum, tulisan ilmiah harus memuat tiga hal, yaitu pendahuluan, pembahasan, dan penutup.
·        Pendahuluan terdiri dari :
a.      Latar belakang
b.      Rumusan masalah
c.      Tujuan dan kegunaan
d.      Hipotesis
e.      Kerangka teori (bila perlu)
f.       Metodologi
g.      Jangkauan pembahasan

·        Pembahasan memuat inti pembicaraan yaitu temuan-temuan yang diperoleh dalam penelitian tersebut dimana sudah sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan dan mencukupi.

·        Bagian Penutup memuat simpulan dan temuan yang diperoleh dan saran – saran yang bisa dikemukakan berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan.

Unsur – unsur laporan tersebut perlu dilengkapi dengan unsur – unsur lain yang biasa menyertai tulisan ilmiah. Unsur – unsur itu adalah halaman judul, halaman pengesahan (bila perlu), kata pengantar, daftar isi, daftar tabel (kalua ada) yang ada pada awal tulisan. Unsur lainnya yang disertakan setelah tulisan pokok adalah daftar pustaka dan lampiran – lampiran (bila perlu).


Share:

1 Des 2016

TIPS MERAWAT TOUCHPAD PADA LAPTOP






Touchpad berfungsi mengarahkan kursor dan bisa dikatakan sebagai versi praktis dari mouse. Touchpad membantu anda untuk mengoperasikan laptop tanpa bantuan mouse terutama jika anda sedang bepergian dan membawa mouse adalah hal yang cukup menyita ruang pada tas anda.
Jika touchpad rusak, anda bahkan bisa mengeluarkan biaya yang cukup mahal untuk memperbaikinya. Touchpad dilengkapi dengan elemen sensitive yang berfungsi mendeteksi gelombang magnet yang ada di tangan kita.

Berikut beberapa saran yang tidak sulit dilakukan untuk merawat touchpad pada laptop anda.


1.     Menggunakan mouse
Janganlah terlalu bergantung pada touchpad, dan gunakanlah touchpad ketika anda memang sedang tidak memungkinkan untuk menggunakan mouse.

2.     Memastikan tangan sudah bersih sebelum menggunakan touchpad
Touchpad akan cepat rusak jika anda menyentuhnya saat jari anda dalam keadaan kotor dan berminyak. Bukan hanya itu, debu pun dapat menyebabkan kinerja touchpad berkurang. Hindari tangan yang basah saat menggunakan touchpad, ada baiknya mengeringkan tangan anda terlebih dahulu sebelum mengoperasikan touchpad.

3.     Menambahkan lapisan yang dapat melindungi touchpad
Untuk melapisi touchpad, anda dapat menggunakan screen guard yang biasa digunakan untuk melindungi layer smartphone. Cara ini cukup efektif untuk menghindari touchpad cepat kotor dan terkena debu, minyak, dan kotoran lainnya.

4.     Membersihkan touchpad

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, kotoran berupa debu maupun minyak dapat menurunkan kinerja touchpad pada laptop anda. Oleh sebab itu, anda perlu rajin menjaga kebersihan touchpad tersebut. Anda dapat menggunakan tisu kering atau kain untuk membersihkannya. 
Share:

QUERY SELECT

Share: